herry opinion.......
Masalah yang dihadapi
dalam budidaya kelapa sawit, yaitu ;
“Masalah kebutuhan air untuk
tanaman kelapa sawit”
Tanaman
kelapa sawit membutuhkan banyak air untuk mencapai produksi yang maksimal.
Terkadang kebutuhan air ini menjadi faktor pembatas pada tanaman kelapa sawit
sekaligus menjadi masalah dalam teknis budidayanya.
Ketersediaan
air merupakan salah satu faktor pembatas utama bagi produksi kelapa sawit. Pada
fase vegetatif kekeringan pada tanaman kelapa sawit ditandai oleh kondisi daun
tombak tidak membuka dan terhambatnya pertumbuhan pelepah. Pada keadaan yang
lebih parah kekurangan air menyebabkan kerusakan jaringan tanaman yang
dicerminkan oleh daun pucuk dan pelepah yang mudah patah. Pada fase generatif
kekeringan menyebabkan terjadinya penurunan produksi tanaman akibat
terhambatnya pembentukan bunga, meningkatnya jumlah bunga jantan, pembuahan
terganggu, gugur buah muda, bentuk buah kecil dan rendemen minyak buah rendah.
Kelapa
sawit membutuhkan air dalam jumiah banyak untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan
dan produksinya. Sehingga tanaman ini umumnya dikembangkan pada daerah yang
memiliki curah hujan tinggi yaitu lebih dari 2 000 mm/tahun atau paling sedikit
150 mm/ atau berkisar 1.700 - 3,000 mm/tahun atau sebesar 5 - 6 mm/hari
tergantung pada umur tanaman dan cuaca ,serta tanpa periode kering yang nyata
atau bulan kering kurang dari satu bulan per tahun.
Tanaman
kelapa sawit memiliki perakaran yang relatif pendek sehingga perlu banyak air
untuk pertumbuhan dan produksinya, kekeringan memiliki dampak yang kurang baik
pada tanaman kelaa sawit.
Kekeringan
menyebabkan tanaman kekurangan air yang mengakibatkan penyerapan hara
terhambat, fotosintesis dan metabolisme terganggu, serta perkembangan jaringan
tanaman terhambat sehingga dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan serta
menurunkan produktivitas kelapa sawit. Tingkat kerusakan tanaman kelapa sawit
yang terjadi akibat kekeringan terutama bergantung pada kondisi pertanaman
kelapa sawit, tingkat dan lamanya kekeringan, serta kondisi tanah.
Oleh
sebab itu untuk menanggulangi masalah kebutuhan air pada tanaman kelapa sawit
ini perlu disesuaikan dengan kondisi tempat yang memiliki curah hujan yang
sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya.
- Curah hujan.
Curah hujan yang baik
untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit adalah di atas 2000 mm dan
distribusi merata sepanjang tahun tanpa bulan kering yang berkepanjangan. Hujan
yang tidak turun selam 3 bulan menyebabkan pertumbuhan kuncup daun terhambat
sampai hujan turun (anak daun atau janur tidak dapat memecah). Hujan yang lama
tidak turun juga banyak berpengaruh terhadap produksi buah, karena buah yang
sudah cukup umur tidak mau masak sampai turun hujan. Oleh karena itu musim
kemarau yang panjang akan sangat menurunkan produksi di samping pertumbuhan
tanaman yang amat merana.
Sebaran
curah hujan merupakan faktor yang penting untuk perkembangan bunga. Pada
umumnya sewaktu musim hujan terbentuk lebih banyak tandan bunga betina, sedang
pada musim kemarau terbentuk lebih banyak bunga jantan dikarenakan mulai awal
musim kemarau pemisahan bunga cenderung ke arah bunga jantan.
Banyak
pendapat menambahkan bahwa pembagian hujan yang
merata betul dalam satu tahunnya berakibat hasil buah kurang, karena
pertumbuhan vegetatif lebih dominan daripada pertumbuhan generatif, sehingga
bunga atau buah yang terbentuk lebih sedikit, sehingga produksinya akan semakin
menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar