Tanaman Gambir
Tanaman
gambir (Uncaria
gambir Roxb) merupakan
komoditas perkebunan rakyat yang terutama ditujukan untuk ekspor. Tanaman
gambir termasuk dalam family Rubiaceae. Kegunaannya antara lain:
ü Untuk
zar warna dalam industry batik,
ü Industri
penyamak kulit, ramuan makan sirih,
ü Sebagai
obat untuk penyakit tertentu,
ü Sebagai
bahan baku pembuatan permen, dan
ü Sebagai
penjemih pada industry air.
Tanaman
gambir juga Tanaman perdu
yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu dari ekstrak (getah)
daun dan ranting mengandung asam katechu tannat (tanin), katechin, pyrocatecol,
florisin, lilin, fixed oil. Thorper dan Whiteley (l921) mengemukankan bahwa
kandungan utama gambir adalah asam katechu tannat (20-50%), katechin (7 33%),
dan pyrocatechol (20-30%), sedangkan yang lainnya dalan jumlah terbatas.
Sedangkan Bachtiar (1991) menyatakan bahwa kandungan kimia gambir yang paling
banyak dimanfaatkan adalah katechin dan tanin. Tanaman ini merupakan tanaman spesifik lokasi,dapat
tumbuh dan berkembang pada kondisi lahan dengan jenis tanah podsolik merah
kuning samapi merah kecoklatan,tipe iklim B2 menurut klasifikasi schmidt dan
ferguson ketinggian sekitar 500 dpl dan rata-rata curah hujan sekitar
3.000-3.353 mm pertahun.
B. Syarat
Tumbuh
Tanaman
gambir dapat tumbuh dengan tinggi tempat
200-800 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang
baik adalah semua jenis tanah. Tanaman gambir tumbuh dengan curah hujan kurang
lebih 3.300 mm per tahun dengan suhu optimum 26-28 o. pH
4,8-55, kelembaban 70-85 %
dan intensitas cahaya matahari terbuka (100-80 %).
C. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Superdivisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
(berkeping dua/dikotil)
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae (Suku
kopi-kopian)
Genus :
Uncaria
Species : Uncaria Gambir Roxb
Bobot daun perlembar 1.62
g,panjang daun
10,2–14,2 cm,lebar daun
6,1–8 cm,tebal daun0,25
– 0,50 mm,warna daun hijau-hijau tua,warna pucuk merah kecoklatan ,bentuk daun ovalis,panjang ruas batang 30–40 cm,warna batang abu-abu,bentuk batang silindris/bulat,jumlah ruas/batang 5 – 9
uah,rasa daun sepat-sepat manis,aroma daun khas aroma
gambir,diameter bol bunga 1,0–1,2 cm,warna bunga hijau kemerahan,warna tabung mahkota bunga kemerahan,bentuk bunga bulat panjang tangkai bunga 3,3–3,8cm,bobot bunga buah 1,28–1,96 g,buah berbentuk polong .bobot buah 2,1 – 3,0 g,panjang polong 3,2 – 3,56 cm,jumlah bunga/tangkai 5–9
buah,jumlah polong/tangkai
53,4–55,10 buah,jumlah benih perpolong 405–465
biji,panjang tangkai polong 1,10–1,40
cm,diameter polong
2,50 mm,daya berkecambah
60 – 70 %.
D. Teknik Budidaya
Ø Persiapan Lahan
Lahan
untuk tanaman gambir tidak memerlukan pengolahan tanah sempurna. Tetapi cukup
dengan pembabatan semak belukar dan gulma. Setelah dibersihkan dilakukan
pengajiran dan pembunatan lobang tanaman berukuran 40x40x40 cm dengan jarak
yang ideal 2x2 m (2500 tanaman/ha). Sewaktu penggalian lubang, tanah bagian
atas yang masih mengandung humus dipisahkan dari bagian bawah setelah 15 hari
lobang ditutup kembali dangan tanah bercampur pupuk organic.
Ø Penanaman
Waktu
penanaman dilakukan pada awal musim penghujan. Benih yang digunakan dapat
berupa bibit dalam polibag yang telah tinggi sekitar 40-75 cm. Kemudian setelah
penanaman sebaiknya diberikan naungan dengan daun kelapa atau alang-alang.
Ø Pemeliharaan
Pemeliharaan
tanaman gambir meliputi : pembabatan semak, pembersihan rumpun tanaman,
pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Untuk menstabilkan produksi tanaman
gambir perlu dilakukan upaya pemupukan yang kontiyu.
Gambir pada umumnya diperbanyak secara generatif (dengan
biji) dan vegetatif (cangkok,etek dan layering),tetapi cara yang umum dilakukan
adalah dengan biji karena mempunyai tingkat keberhasilan yang sangat tinggi
mencapai 80-90 % tergantung dengan keadaan benih,semakin lama benih disimpan
maka tingkat keberhasilannya semakin rendah.
Benih gambir berupa biji yang sangat halus, biji
diambil dari tanaman yang tidak pernah dipangkas, dikering anginkan kemudian
disemai. Pe-nyemaian dilakukan di lahan lokasi persemaian dipilih di pematang
sawah, kebun, tebing jalan, selokan dan lahan miring. Biji ditabur dengan cara
di-tiupkan ke atas persemaian kemudian ditekan-tekan kembali dengan telapak
tangan dengan tujuan agar menempel di persemaian. Biji akan tumbuh 15 hari
setelah tanam dan dipindah ke lapangan setelah berumur 3 bulan. Pada saat
memindahkan ke lapangan, bibit diambil dalam lempengan tanah sehingga semua
bibit yang ada dalam lempengan terbawa semua, tanpa diseleksi dan tidak
seragam. Ber-samaan dengan pembibitan, persiapan lahan untuk penanaman dilapang
juga dilakukan.
Benih/biji
diambil dari buah yang telah masak (berwarna kuning) dan berasal dari tanaman
yang telah memenuhi syarat sebagai tanaman induk (pertumbuhan bagus,produksi
tinggi,tidak terserang hama dan penyakit dll).Buah yang telah masak dipetik
sebelum pecah,langsung dijemur 2-3 hari.
Wadah tempat penjemuran perlu ditutup dengan kain
kasa,agar buah yang pecah bijinya tidak diterbangkan oleh angin.Biji yang
keluar lengket dengan alae (buluh seperti benang halus),berwarna coklat terang
diangap viabel (baik) dan dipisahkan dari biji yang berwarna hitam gelap (tidak
baik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar