Jumat, 20 April 2012

penyakit tanaman "Kelapa Sawit"


Penyakit pada tanaman kelapa sawit.
No.
Nama penyakit
Gejala serangan
Penyebab
Cara pengendalian
1.
Penyakit Akar (Blast disease)

- Tanaman tumbuh abnormal dan lemah
- Daun tanaman berubah menjadi                    berwarna kuning

Jamur (Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp.)

- Melakukan kegiatan persemaian dengan baik
- Mengatur pengairan agar tidak terjadi kekeringan di pertanaman

2.
Penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal stem rot/Ganoderma)

- Daun berwarna hijau pucat
- Jamur yang terbentuk sedikit
- Daun tua menjadi layu dan patah
- Dari tempat yang terinfeksi keluar getah

Jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.

- Membongkar tanaman yang terserang dan selanjutnya dibakar
- Melakukan pembumbunan tanaman

3.
Penyakit Busuk Batang Atas (Upper stem rot)

- Warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya mati
- Batang yang berada sekitar 2 m di atas tanah membusuk
- Bagian yang busuk berwarna cokelat keabuan

Jamur Fomex noxius.

- Melakukan pembongkaran tanaman yang terserang dan membuang bagian tanaman yang terserang
- Bekas luka selanjutnya ditutupi dengan obat penutup luka

4.
Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang  (Dry basal rot)

Tandan buah membusuk dan pelepah daun bagian bawah patah.

Jamur Ceratocytis paradoxa.

Membongkar tanaman yang terserang hebat dan selanjutnya dibakar.
5.
Penyakit Busuk Kuncup (Spear rot)

Jaringan pada kuncup (spear) membusuk dan berwarna kecokelatan.

Belum diketahui dengan pasti.

Memotong bagian kuncup yang terserang
6.
Penyakit Busuk Titk Tumbuh (Bud rot)

- Kuncup tanaman membusuk sehingga mudah dicabut
- Aroma kuncup yang terserang berbau busuk

Bakteri Erwinia.

Belum ada cara efektif untuk memberantas penyakit ini.

7.
Penyakit Garis Kuning (Patch yellow)

Terdapat bercak daun berbentuk lonjong berwarna kuning dan di bagian tengahnya berwarna cokelat.

Jamur Fusarium oxysporum

Melakukan inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda.  Hal ini bertujuan agar serangan penyakit di persemaian dan pada tanaman muda dapat berkurang.

8.
Penyakit Antraknosa (Anthracnose)

- Terdapat bercak-bercak cokelat tua di ujung dan tepi daun
- Bercak-bercak dikelilingi warna kuning
- Bercak ini merupakan batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang

Jamur Melanconium sp., Glomerella cingulata, dan Botryodiplodia palmarum.

- Melakukan pengaturan jarak tanam, penyiraman secara teratur dan pemupukan berimbang
- Tanah yang menggumpal di akar harus disertakan pada waktu pemindahan bibit dari persemaian ke pembibitan utama.
Pengaplikasian Captan 0,2% atau Cuman 0,1%.

9.
Penyakit Tajuk (Crown disease)

Helai daun bagian tengah pelepah berukuran kecil-kecil dan sobek.

Sifat genetik yang diturunkan dari tanaman induk.

Melakukan seleksi terhadap tanaman induk yang bersifat karier penyakit ini.

10.
Penyakit Busuk Tandan (Bunch rot)

Terdapat miselium berwarna putih di antara buah masak atau pangkal pelepah daun.

Jamur Marasmius palmivorus.

Melakukan kastrasi, penyerbukan buatan dan menjaga sanitasi kebun, terutama pada musim hujan.
Pengaplikasian difolatan 0,2 %.



Hama pada tanaman kelapa sawit.
No.
Nama hama
Gejala serangan
Cara pengendalian
1.
Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus)
- Daun terserang menggulung dan tumbuh tegak
- Warna daun berubah menjadi kuning dan selanjutnya mengering.

- Pohon yang terserang dibongkar dan selanjutnya dibakar
- Tanaman dimatikan dengan racun natrium arsenit

2.
Pimelephila ghesquierei
Serangan menyebabkan lubang pada daun muda sehingga daun banyak yang patah.

- Serangan ringan dapat diatasi dengan memotong bagian yang terserang
- Pada serangan berat dilakukan penyemprotan parathion 0,02%.

3.
Ulat api (Setora nitens, Darna trima dan Ploneta diducta)
Daun yang terserang berlubang-lubang. Selanjutnya  daun hanya tersisa tulang daunnya saja.

Pengaplikasian insektisida berbahan aktif triazofos 242 g/l, karbaril 85 % dan klorpirifos 200 g/l.

4.
Ulat kantong (Metisa plana, Mahasena corbetti dan Crematosphisa pendula)
- Daun yang terserang menjadi rusak, berlubang dan tidak utuh lagi
- Selanjutnya daun menjadi kering dan berwarna abu-abu.

Pengaplikasian timah arsetat dengan dosis 2,5 kg/ha atau dengan insektisida berbahan aktif triklorfon 707 g/l, dengan dosis 1,5-2 kg/ha.

5.
Belalang Valanga nigricornis dan Gastrimargus marmoratus
Terdapat bekas gigitan pada bagian tepi daun yang terserang.

Pengendalian dapat dilakukan dengan mendatangkan burung pemangsanya.

6.
Kumbang Oryctes rhinoceros

Daun muda yang belum membuka dan pada pangkal daun berlubang-lubang.

Menggunakan parasit kumbang, seperti jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.
Melepaskan predator kumbang, seperti tokek, ular dan burung.

7.
Ngengat Tirathaba mundella (penggerek tandan buah)
Terdapat lubang-lubang pada buah muda dan buah tua.

Pengaplikasian insektisida yang mengandung bahan aktif triklorfon 707 g/l atau andosulfan 350 g/l.

8.
Tikus (Rattus tiomanicus dan Rattus sp.)
- Pertumbuhan bibit dan tanaman muda tidak normal
- Buah yang terserang menunjukkan bekas gigitan.

Melakukan pengemposan pada sarangnya atau mendatangkan predator tikus, seperti kucing, ular dan burung hantu.

9.
Tungau
Daun yang terserang berubah warnanya menjadi berwarna perunggu mengkilat (bronz).

Pengaplikasian akasirida yang mengandung bahan aktif tetradifon 75,2 g/l.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar